Repot
memang cinta jika dipaksakan, mau bagaimanapun susah buat bersama. Terbukti kan
endingnya berantakan, ana yakin ketulusan yang murni mampu mengalahkan
semuanya, hawa nafsu, keinginan, kepuasaan, bahkan tuk memiliki lebihpun tak
akan terbayang bagi orang-orang yang mempunyai ketulusan yang murni, dia cukup
mengorbankan apa yang dia miliki satu-satunya. Bahkan untuk nyawanyapun siap
jika itu taruhannya. Demi ketuluasan yang murni, ets... bukan ketulusan yang
hanya terucap dibibir loh..he. itu namanya muna, ya munafik. Tapi ya sudahlah,
nasi sudah menjadi bubur, tak akan mampu bubur dijadikan nasi. Marilah semuanya
kita ambil sebagai pelajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal yang jernih. Yuk
kita bersama perbaiki diri dan lebih hati-hati lagi dalam mengatakan CINTA dan
SAYANG, terlebih kalianpun harus sangat-sangat berhati-hati tertipu dengan
rayuan dengan embel-embel CINTA dan kasih SAYANG. Sadar tidak sadar, mau tidak
mau, itulah sebab dan akibat dari pada kelalaian diri kita sendiri. Terimalah dengan
lapang dada, dan teruslah menjadi yang terbaik, karna siapapun dan kapanpun
kalian menjadi yang terbaik, ALLOH bersama kita semua. Dan ALLOH tidak akan
menyia-nyiakan hambanya yang berbuat baik, walaupun seberat atom. Keep prinsipmu
sebagai CALON IMAM yang tegas.
0 komentar:
Posting Komentar